PELAJAR KSS YANG MASIH TIDAK DAN TEGAR UNTUK MENGISI DAN MENGHANTAR BORANG PINDAHAN KREDIT , KEPUTUSAN PERINGKAT SIJIL, BORANG PENDAFTARAN KURSUS DAN LAIN-LAIN DOKUMEN YANG PENTING, ANDA MENGUNDANG MASALAH KEPADA KAMI UNTUK MENGURUSKAN PENGAJIAN KALIAN.
SAYA KESAL DENGAN SIKAP ANDA!!!
World Of Civil Engineering
Tuesday, 14 August 2012
Sunday, 12 August 2012
PENGAMBILAN PELEKAT DAN KAD PEMILIK KENDERAAN PELAJAR
Dengan segala hormatnya, merujuk
perkara di atas.
Friday, 20 July 2012
Thursday, 19 July 2012
TOP-UP KAD MATRIK BAGI PELAJAR SENIOR SESI JUN 2012
Adalah dimaklumkan bahawa pihak KOPSA BHD akan
membuat urusan Top-up kad matrik bagi Pelajar Senior Sesi Jun 2012.
Sehubungan
dengan itu, mohon pihak tuan/puan untuk memaklumkan kepada semua pelajar di
bawah seliaan tuan/puan berkenaan perkara tersebut. Butiran urusan Top-up adalah seperti berikut:
Tarikh
|
Jabatan
|
24 Julai 2012 (Selasa)
|
JKM
|
25 Julai 2012 (Rabu)
|
JKE
|
26 Julai 2012 (Khamis)
|
JKA
|
27 Julai 2012 (Jumaat)
|
JPG & JPP
|
Masa : 9.00 pg – 1.00 tghari &
2.30– 4.45 ptg
Tempat
: Pejabat
KOPSA BERHAD ( Bangunan JPG )
Dokumen
yang perlu dibawa : SLIP
BIMB ASAL - Yuran Pendaftaran Koperasi
(salinan pelanggan)
Tuesday, 17 July 2012
Shhhh! Controlling Pavement Noise
If you’ve ever walked near a busy highway,
you’re aware of how loud roadways can be. If you’ve ever lived near a busy
highway, you know firsthand that highway noise can be a real nuisance. In this
edition of the RoadReady Newsletter, we’re going to take a look at roadway
noise and how it can be mitigated.
Roadway Noise
Worldwide, transportation noise is recognized as
the source of noise that is complained about the most. Roadway noise has
adverse impacts on human health, human comfort, and the environment. Because of
the huge volume of roadways in the U.S., it is estimated that 19% of the land
area of the U.S. is ecologically impacted by roads. This makes any roadway
characteristic such as traffic noise have potentially far reaching
consequences. As a result, more and more roadway agencies are looking towards
quiet pavements – pavements which reduce the noise of the tire-pavement
interaction through a number of different strategies- to mitigate these issues
in critical areas.
Effects of Roadway Noise
At 55 mph, a typical passenger vehicle produces
noise in the neighborhood of 73 decibels, while a large truck can reach 86
decibels. These numbers are in the range that causes human discomfort, and at
the upper limits are capable of causing hearing damage with extended exposure.
Highway noise has been shown to adversely affect a number of different animal species
as well. These effects spread far beyond the physical footprint of the roadway.
For instance, research on small birds has shown avoidance of areas as a
function of highway noise up to three kilometers from the actual highway.
Continued research is exploring the particular effects of highway noise on
different species to more fully understand these impacts.
Components of Roadway Noise
Traffic noise is made up of several components.
These include engine noise, noise from air movement, exhaust noise, and noise
from tire-pavement contact. At high speeds, the tire-pavement interaction makes
up the bulk of traffic noise. This is generally the source that is targeted for
reduction.
Making a Pavement "Quiet"
A number of techniques are used to limit the
noise generated from the tire-pavement interaction. Such strategies exist for
both rigid and flexible pavement types.Strategies for quiet flexible pavements include:
·
Open-graded asphalt
pavements – Open graded asphalt pavements use aggregate blends with a small
percentage of particles in the fine range to create a high volume of air voids.
These pavements both limit the amount of noise produced as well as increasing
the amount of noise absorbed by the pavement. These pavements can achieve a
reduction of highway noise from three to five decibels.
·
Stone matrix asphalt
pavements – Stone matrix asphalt pavements use gap-graded aggregate blends
and rely more heavily on aggregate interaction for structural support. The
coarse surface texture of these pavements reduces pavement noise on a similar
magnitude to open-graded asphalt.
·
Rubberized asphalt
pavements – Rubberized asphalt incorporates ground rubber into the asphalt
mix, usually from recycled tires. Studies in Arizona have shown an average
noise reduction of 4 decibels, on par with the reduction of the above pavement
types.
Strategies for rigid pavements include:
·
Open-graded aggregate - Like
flexible pavements, using an aggregate blend with an open gradation in rigid
pavements helps to reduce highway noise.
·
Surface Texturing–
Selecting the correct type of surface texturing can impact the noise output of
rigid pavements. Use of diamond grinding rather than longitudinal or transverse
tining can reduce traffic noise by three to five decibels. However,
anticipation of diamond grinding can require design of thicker concrete
pavements to account for the loss of material from each grinding operation.
Alternate Strategy for Noise Reduction
Limiting tire noise is not the only option for keeping highway noise levels in check. Construction of noise-walls around major highways is a commonly used solution. While noise-walls provide effective reduction, they become less efficient in areas that are not directly behind the wall such as hillsides. In addition, they provide no increase in ride quality for the drivers on the roadway itself. Finally, noise walls are typically are a more expensive solution than altering pavement design. However, in cases where alternative pavement design is not sufficient or is precluded by other design needs, noise walls are a useful alternative.
Keeping it Quiet
Pavement noise can be reduced in a number of ways and in a number of settings. As a result, noise mitigation is a worthy consideration on any project with high enough speeds to create an audible nuisance, or more importantly actual health risks. If pavement noise is a problem on a given project, there is most likely a way that it can be solved. Giving proper attention to noise issues creates a better roadway environment for users, pedestrians, residents, and wildlife.
Monday, 16 July 2012
Petua Menulis
Menulis kajian Lepas ( Literature Review)
Menulis kajian Lepas ( Literature Review)
Kajian Lepas atau
Literature Review adalah “a critical analysis of the research conducted on a
particular topic or question in the field of science”. IA merupakan analisa
berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang
dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari
keilmuan.
Literature Review
bukannya ringkasan terhadap sesebuah kajian lain tetapi merupakan cerita ilmiah
terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.
Literature Review
dilakukan untuk:
i. Membentuk sebuah
kerangka teori untuk topik/bidang penelitian
ii. Menjelaskan
definisi, kata kunci dan terminologi
iii. Menentukan
kajian, model, dll yang mendukung topik
iv. Menentukan lingkup
penelitian
v. Topik penelitian.
i. Katakan apa yang
dikatakan oleh penelitian (teori).
ii. Katakan bagaimana
penelitian dilakukan (metodologi).
iii. Katakan apa yang
hilang/kurang, iaitu lompang (ruang kosong) yang ingin diisi oleh penelitian
anda.
Langkah-Langkah yang
perlu diambil apabila melakukan Literature Review;
Langkah 1: Membaca
tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan
Langkah 2: Menilai
semua tulisan ilmiah yang dibaca
Langkah 3: Buat
ringkasan
Langkah 4: Gabungkan
menjadi satu cerita ilmiah yang lengkap mengenai suatu masalah kajian
berkenaan.
Langkah 1: Membaca Tulisan-Tulisan Ilmiah Yang
Berkaitan
Anda perlu
mengenalpasti bahan-bahan yang akan diteliti sebagai kajian lepas. Sumber utama
yang perlu dicari berdasarkan tulisan-tulisan yang diterbitkan dalam jurnal,
laporan penelitian, kajian atau mendapatkan informasi daripada seseorang yang
pakar dalam bidang berkenaan melalui wawancara sama ada secara terus atau
melalui mel elektronik.
Analisis akan
dilakukan terhadap tulisan-tuilisan yang telah dipilih ini akan dilakukan
melalui beberapa tahap bacaan ilmiah iaitu;
Tahap 1 Melihat Struktur Teks
Setelah menemui
sesuatu artikel atau tulisan, anda perlu melihat struktur dan teks berkenaan
seperti daftar isi, abstrak, pengenalan, sub topik yang dibincangkan dan
keseluruhan tulisan berkenaan sama ada sesuai atau tidak dengan apa yang
dicari. Tulisan berkenaan perlu dilihat dari sudut keberkaitan dengan apa yang
ingin anda kaji dalam tulisan anda.
Tahap 2 Bacaan Secara Terperinci
Apabila tulisan
berkenaan sesuai dengan penelitian anda, anda perlu membacanya dengan lebih
terperinci untuk mencari penelitian tertentu yang akan mendukung Literature
Review anda anda nanti. Teknik ini membolehkan anda untuk mengenalpastikan
kesesuaian bahan berkenaan. Pada peringkat ini, anda perlu membaca sebanyak
mungkin bahan bacaan untuk memperolehi sebanyak mungkin maklumat dan pengertian
umum mengenai kajian –kajian yang ada di dalam bidang kajian itu.
Anda harus objektif
apabila melakukan penelitian. Pada peringkat ini, tujuan membaca adalah untuk
memberi penilaian dan kritikan terhadap kajian atau tulisan orang lain yang
dipilih. Jadi, anda tidak sepatutnya hanya memilih kajian atau tulisan yang
sependapat dengan apa yang anda anggap benar sahaja. Anda sepatutnya membaca
semua tulisan yang berkaitan secara telus walaupun anda tidak bersetuju dengan
pendapat atau pengangan penulis tersebut.
Panduan Membaca Sumber
i. Skimming
Proses membaca dokumen
objek secara cepat sambil mengambil inti-inti dari setiap perenggan. Peoses
atau cara ini dapat membantu melakukan penelitian dengan lebih cepat dan
menyeluruh.
ii. Paragraph
Statement (Statement Utama di dalam suatu perenggan)
Membantu anda untuk
memahami apakah statement utama dalam perenggan berkenaan.
iii. Document
Statement (Masalah kajian/Tema Penelitian)
Statement utama dalam
dokumen yang dibaca akan dapat membantu anda memahami tema secara keseluruhan.
Langkah 2: Menilai Semua Tulisan Ilmiah Yang
Dibaca
Semasa menilai
sesebuah tulisan yang akan dijadikan rujukan dalam kajian lepas, beberapa
perkara perlu diteliti bagi memastikan kesesuaian sumber berkenaan;
A. Autoriti Penulis
Apabila meneliti
tulisan yang ingin dijadikan kajian lepas atau Literature Review, autoriti
seseorang penulis juga perlu diambil kira. Anda tidak boleh menjadikan semua
tulisan yang ditemui sebagai bahan rujukan tanpa menyemak kredibiliti bahan
berkenaan termasuk penulisnya. Tulisan-tulisan di internet yang anda perolehi
tanpa sumber yang boleh dipercayai tidak boleh dijadikan bahan rujukan untuk
tulisan ilmiah. Walau bagaimanapun, sekiranya tulisan berkenaan anda perolehi
di laman web yang boleh dipercayai yang dibina oleh Jabatan Kerajaan seperti
PDRM, Cyber Security, Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA), Kementerian Pendidikan,
Jabatan Alam Sekitar dan sebagainya, statistik atau maklumat berkenaan boleh
digunakan.
Anda perlu tahu Siapa
yang melakukan penelitian? Apakah pengarang berkenaan merupakan orang yang
memiliki autoriti dalam bidang tersebut? Apa bukti yang dapat mendukung hal
ini?
B. Tulisan ilmiah berkualiti
Sumber bacaan yang
digunakan juga perlulah terdiri daripada tulisan ilmiah yang berkualiti. Ini
bermakna, tulisan-tulisan bersifat popular yang disiarkan untuk bacaan umum
seperti di majalah, akhbar dan bahan bacaan popular tidak sesuai untuk
dijadikan rujukan dalam kajian ilmiah. Anda juga boleh mendapatkan sumber
rujukan yang terdapat dalam Jurnal elektronik dan database yang disediakan
secara dalam talian. Walau bagaimanapun, anda perlu berhati-hati apabila
melakukan carian dalam internet yang menghasilkan laman sawang tidak dapat
disahkan kebolehpercayaannya.
Beberapa persoalan
perlu dijadikan panduan untuk menentukan kualiti sesebuah tulisan;
i. Dari mana asal
tulisan itu? Apakah berasal dari sumber yang valid misalnya institusi
pendidikan?
ii. Apakah penelitian
ini dijadikan rujukan oleh orang lain atau telah diterima oleh badan editorial
misalnya. Apakah jurnal tersebut diterbitkan dalam mana-mana jurnal?
iii. Jika berasal dari
laman sawang (website), apakah memuat informasi pengarang, apakah laman sawang
berkenaan adalah dari sebuah institusi pendidikan? Apakah ada tarikh diterbitkan?
C. Kebolehpercayaan sumber
Kebolehpercayaan
sumber boleh anda teliti berdasarkan beberapa perkara iaitu;
i. Apa yang dibahaskan
oleh kajian itu?
ii. Apakah kajian ini
diterima dalam bidang ini? Bagaimana anda boleh tahu sekiranya tulisan berkenaan
diterima dalam bidang ini? Salah satu cara untuk menjawab persoalan ini adalah
dengan melihat apakah penelitian yang sama telah digunakan dalam sumber atau
tulisan lain apabila membincangkan topik yang sama, dan adakah sumber rujukan
ini telah digunakan secara berterusan dengan sumber yang lain?
iii. Apa yang
membuatkan tulisan ini dapat dipercayai? Apakah rujukan dalam tulisan ini juga
menggunakan sumber rujukan yang boleh dipercayai juga? Sesebuah tulisan yang
mempunyai bahan rujukan terhadap sumber yang boleh dipercayai, maka tulisan
tersebut secara teorinya boleh dipercayai.
D. Objektif
i. Apakah tulisan
berkenaan terdapat bukti yang bias tentang sesuatu hal, contohnya, apakah anda
akan percaya apabila tulisan berkenaan menyatakan bahawa asap rokok tidak
bahayakan kesihatan?
ii. Apakah statistik
yang dinyatakan sesuai dengan penerbitan lain? Jika tidak, apakah argumen
(metode, rancangan penelitian dll) yang dipakai sebagai pegangan dasar dalam
penelitian itu cukup meyakinkan?
iii. Apakah data yang
dikemukakan itu benar? Adakah sumbernya boleh dipercayai?
E. Mutakhir dan Terkini
Apabila menulis
tulisan ilmiah, anda perlu memastikan bahawa sumber rujukan yang digunakan
terdiri daripada tulisan yang terkini. Rangkuman tulisan berkenaan
sekurang-kurangnya dalam tempoh 10 tahun terkebelakang. Jika anda menulis pada
tahun 2010, bahan rujukan yang digunakan meliputi antara tahun 2000 hingga
2010.
Walau bagaimanapun,
terdapat kekecualian terhadap sumber rujukan berkenaan, antaranya;
i. Jika menulis
tentang sejarah sesuatu perkara atau rentetan peristiwa
ii. Menggunakan
rujukan asal yang mencetus kepada sesuatu perkara; contoh teori darwin menjadi
asas kepada kasjian tentang kejadian alam, merujuk tulisan hikayat-hikayat lama
sebagai teks kajian dan sebagainya.
iii. Membandingkan
perbezaan pendapat antara dua perkara atau tokoh yang berlaku pada zaman yang
berbeza seperti mengkaji pendapat Al-Ghazali dan tokoh Islam moden tentang
sesuatu perkara, mengkaji pemikiran Mahathir Mohamad dalam Dilema Melayu dan
pemikiran masa kini tokoh itu.
iv. Dan sebab-sebab
lain yang dirasakan relevan.
Jadi, anda perlu
meneliti perkara berikut untuk menentukan kekinian sesebuah tulisan;
• Tahun tulisan
tersebut diterbitkan.
• Apakah mungkin
terdapat informasi yang lebih terkini?
• Apakah anda
menemukan tulisan yang lebih baru dan menimbulkan keraguan atau menentang
beberapa penemuan sebelumnya?
• Sudahkah informasi
terkini itu anda peroleh dan teliti kandungannya?
F. Cakupan
• Apakah informasi
yang tersedia sudah lengkap? Berdasarkan penelitian anda sejauh ini, apakah
informasi berkenaan telahpun mencakupi bidang yang diteliti?
• Berapa ukuran
sampel? Apakah sampel ini mencukupi?
• Apakah ada
penelitian lebih lanjut yang tidak disebut atau secara sengaja dihilangkan dari
penemuan?
Langkah 3: Buat ringkasan
Anda boleh membuat
ringkasan tentang sumber bacaan sambil membaca. Catatan berkenaan perlu
mengikut perkara berikut;
• Apakah isi penting,
teori, masalah utama yang diangkat dalam tulisan berkenaan?
• Rangkumkan isi
penting yang diajukan pengarang.
• Catatkan secara
terperinci sumber rujukan yang digunakan pengarang ini termasuk halaman yang
dirujuk yang anda anggap mungkin berguna dalam Literature Review.
• Pastikan anda
memiliki semua maklumat bibliografi seperti pengarang, tahun terbitan, judul
buku, penerbit, halaman dll.
• Catat bagaimana
pengarang menggunakan sumber asal rujukannya. Jika anda meniru atau menyalin
kata-kata pengarang asal secara langsung, anda perlu pastikan anda menulisnya
dalam tanda petik dan menyebut halamannya. [rujuk bagaimana cara menulis petikan yang betul].
• Apa tujuan
pengarang; baik yang tersurat mahupun tersirat?
• Apa kesimpulan yang
dibuat oleh pengarang? Apa yang disimpulkan atau penemuan dalam kajian ini?
• Tulis juga pendapat
anda tentang bacaan tersebut. Hal ini akan sangat berguna apabila anda melihat
semula catatan tersebut atau menggunakannya semasa menulis nanti.
Secara lebih mudah,
senarai yang perlu anda catatkan pada bahagian ini adalah seperti berikut;
i. Penulis
ii. Tahun
iii. Judul
iv. Sumber (Nama
Jurnal atau Prosidings)
v. Tujuan Penelitian
vi. Hipotesis kajian
vii. Metode
Penelitian, Material, reka bentuk eksperimen yang dijalankan
viii. Data/Hasil
ix. Kesimpulan/Diskusi
Langkah 4: Gabungkan menjadi satu cerita
ilmiah yang lengkap dalam bentuk tulisan
Menulis Literature Review
Gunakan rangkuman dan
catatan untuk mengidentifikasikan hubungan dan kaitan antara pelbagai
penelitian yang telah anda lakukan.
Anda seharusnya boleh
menentukan:
• Persamaan dan
perbezaan antara ramai pengarang dan penelitian yang telah mereka lakukan
• Penelitian yang mana
yang saling menyokong dan menentang?
• Apa persoalan utama
yang masih belum terjawab?
• Arah penelitian yang
mungkin boleh dilakukan kajian lebih lanjut?
Merangkum/menggabungkan semua tulisan
Untuk merangkumkan
semua penelitian ini yang akhirnya menjadi kajian lepas atau literature review,
anda perlu membuat penggelompokan (kategorikan) semua penelitian yang mirip dan
boleh digandingkan secara bersama contohnya maklumat yang sama atau berbeza.
Salah satu teknik yang sangat berguna untuk diamalkan bagi tujuan ini adalah
dengan menggunakan peta minda yang akan menyusun penelitian ke dalam bentuk isi
utama dalam setiap tema.
Tips: Menulis
Literature Review
i. Paraphrasing
ii. Rujukan/bibliografi
iii. Citing
Parafrasa (Paraphrasing)
Parafrasa adalah
menulis semula apa yang ditulis penulis lain (dengan menggunakan ayat sendiri)
tanpa menghilangkan maksudnya. Tulisan ini kelihatan berbeza dengan tulisan
asal kerana ayatnya telah diubahsuai, tetapi masih lagi mempunyai maksud yang
sama.
Cara ini dapat
menghindarkan kita untuk mengutip statement seseorang secara langsung seperti
apa yang diungkapkan oleh orang itu. walau bagaimanapun, penulisan yang telah
dilakukan parafrasa masih lagi memerlukan anda memasukkan sumber rujukan
sebagai tanda anda mengiktiraf tulisan asal dan mengelakkan daripada terjebak
dalam plagiat.
Contoh Paraphrasing - one statement
Dokumen asli: bersumberkan Majlis Keselamatan Jalan Raya, 2010.
Maklumat lengkap tidak dinyatakan kerana contoh ini hanya melibatkan cara
menulis parafrasa sahaja.
Cuai dikenal pasti
sebagai penyebab utama kemalangan maut di jalan raya sekali gus menjadi
penyumbang kepada peningkatan angka kematian di negeri ini. Lebih
membimbangkan, faktor tersebut kebanyakannya berpunca daripada pengguna jalan
raya sendiri yang bersikap sambil lewa terhadap aspek keselamatan. Sikap cuai
pemandu serta tidak mengambil berat tentang keselamatan serta pematuhan
undang-undang jalan raya dikenal pasti sebagai punca utama bilangan nyawa
terkorban di negara ini terus meningkat. Kajian mendapati sikap cuai pemandu
untuk memandu melebihi had laju serta tidak memberhentikan kenderaan di lampu
isyarat merupakan sebab utama berlakunya kemalangan maut di negera kita.
Setelah diparafrasa:
Berdasarkan kajian,
kemalangan maut yang berlaku di negara ini berpunca daripada kecuaian pengguna
jalan raya akibat gagal mematuhi aspek keselamatan dan undang-undang. Punca
utama kemalangan maut berkenaan adalah memandu melebihi had laju dan tidak
memberhentikan kenderaan di lampu isyarat menjadikan jumlah nyawa yang
terkorban dalam kemalangan di negara ini terus meningkat (Majlis Keselamatan
Jalan Raya, 2010).
Contoh Paraphrasing – multiple statement
Dokumen asli 1: Tulisan Zuhayati Yazid, 2006. Maklumat lengkap
tidak dinyatakan kerana contoh ini hanya melibatkan cara menulis parafrasa
sahaja.
Anak-anak yang tidak
mempunyai didikan agama lumrahnya lahir daripada keluarga yang tidak
mementingkan agama. Ini terjadi kerana keluarga itu sendiri tidak memahami
keperluan agama. Keadaan menjadi lebih buruk apabila ketua keluarga lebih
menumpukan perhatian dan menghabiskan tenaga untuk mencari nafkah. Akibat
daripada sikap ibu bapa seperti ini, anak-anak akan lebih cenderung dipengaruhi
oleh orang sekeliling seperti teman-teman sebaya dan sebagainya
Dokumen asli 2: Fatimah Yusoff, 2008. Maklumat lengkap tidak
dinyatakan kerana contoh ini hanya melibatkan cara menulis parafrasa sahaja.
Institusi keluarga
penting untuk membantu mengelakkan para remaja dari terjebak dengan gejala
sosial. Paling penting perlu dititik beratkan tentang agama. Adanya asas agama
yang teguh, remaja tidak akan sewenang-wenangnya terjerumus ke arah perkara
yang tidak baik. Dalam hal ini peranan ibu bapa sangat penting sebagai contoh
kepada anak-anak
Setelah Parafrasa:
Ibu bapa sangat
berperanan dan mempengaruhi kehidupan anak-anak melalui institusi keluarga yang
kukuh. Asas agama yang teguh dalam sesebuah keluarga menjadi benteng kepada
para remaja agar tidak akan terjebak dalam gejala sosial. Anak-anak yang tidak
mempunyai didikan agama kebiasaannya lahir dalam keluarga yang tidak memahami
dan mementingkan agama. Ketua keluarga pula sibuk mencari nafkah keluarga sehingga
tidak dapat meluangkan lebih banyak masa mendampingi anak remaja. Ini
menyebabkan anak-anak akan lebih cenderung dipengaruhi oleh orang sekeliling
terutama rakan sebaya ( Zuhayati Yazid, 2006; Fatimah Yusoff, 2008).
Mengutip (Citing)
Mengutip tulisan atau
lebih dikenali sebagai Citing merupakan kegiatan mencantumkan beberapa tulisan
yang ditulis oleh penulis lain dalam buku, jurnal, prosiding seminar, internet
dan sebagainya, terhadap pernyataan orang lain secara langsung. Pernyataan
berkenaan kemudiannya akan diparafrasa mengikut kesesuaian.
Contoh
Abdullah Mohamad Said
(1999) yang memetik maksud dalam Kamus Webster menjelaskan tentang makna alam
sekitar sebagai kesemua faktor dan keadaan fizikal, sosial dan kebudayaan yang
mempengaruhi kewujudan dan perkembangan organisma. Royston (1980) menjelaskan
bahawa alam sekitar terdiri daripada faktor-faktor fizikal, ekonomi, teknologi,
politik, sosial dan kebudayaan. Ahli ekologi berpendapat alam sekitar merupakan
kesemua keadaan dan pengaruh luaran yang memberi kesan kepada kehidupan dan
perkembangan organisma (Abdullah Mohamad Said, 1999).
Rujukan/bibliografi
Memasukkan penerbitan
yang dijadikan rujukan dalam kajian mengikut cara penulisan yang betul.
Literature Review Yang Baik
Anda dapat
menghasilkan literature review yang baik apabila mampu menjawab
persoalan-persoalan berikut;
1. Pilihan literatur
• Sudahkan anda
membaca dengan cukup luas berkaitan kajian tersebut?
• Apakah tujuan dari
review telah dikenalpasti dengan jelas?
• Apakah tulisan anda
mengandungi definisi yang jelas dan mengklasifikasi batasan daripada bacaan
berkenaan dengan penelitian yang bakal anda jalankan?
• Apakah review
menumpukan kepada perkembangan mutakhir topik itu?
• Apakah review
menggunakan sumber utama?
2. Kritikan daripada literatur
• Apakah terdapat
aliran yang logik dari penulisan anda?
• Apakah struktur
review anda telah dinyatakan dengan jelas?
• Sudahkah anda
membuktikan bahawa anda telah membaca dengan luas, sekaligus fokuskan kepada
topik penelitian yang spesifik?
• Sudahkah anda
fokuskan kepada masalah yang paling relevan?
3. Interpretasi
• Sudahkah anda
fokuskan dan membuat penilaian terhadap apa yang telah dibaca?
• Apakah masih ada
ruang yang lebar belum terisi dalam penelitian tersebut?
• Sudahkah anda
menggunakan hasil penilitian itu untuk membuat interpretasi anda terhadap
Kajian itu?
Anda boleh melihat How to review literature and write literature review? yang ditulis Dr. Supyan, lengkap dengan video
berkaitan, dalam Bahasa Inggeris. Tulisan beliau akan melengkapkan lagi bacaan
anda di entri ini.
Contoh literature riview
Berikut saya salin dan
tampal literature riview yang ditulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan
dalam Jurnal Pendidikan 31 (2006) 123-141. Tulisan ini merupakan artikel yang
ditulis oleh Norlia Abd. Aziz, Subahan Meerah, Lilia Halim dan Kamisah Osman
yang boleh juga diperolehi sepenuhnya secara online berjudul Hubungan Antara Motivasi, Gaya Pembelajaran Dengan Pencapaian Matematik
Tambahan Pelajar Tingkatan.
literature riview:
Kajian yang dijalankan
oleh Abdul Razak dan Rashidi (1997) adalah untuk menentukan hubungan antara
gaya pembelajaran dengan pencapaian Sains dan Matematik sekolah menengah
rendah. Dalam kajian berkenaan, tiga gaya pembelajaran telah dikemukakan iaitu
gaya motivasi, gaya mendalam dan gaya permukaan dari Inventori Gaya
Pembelajaran Selmes (1987). Sampel kajian terdiri daripada 539 orang pelajar
Tingkatan 4 di 20 buah sekolah sekitar Selangor dan Kuala Lumpur. Dapatan
kajian menunjukkan bahawa terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga-tiga
gaya pembelajaran. Gaya motivasi mendalam mempunyai hubungan yang positif
dengan pencapaian Sains dan Matematik, sementara gaya permukaan mempunyai
hubungan yang negatif. Ini bermakna gaya motivasi dan gaya mendalam dapat
meningkatkan pencapaian akademik. Asiah (1999) telah menjalankan kajian untuk
mengenal pasti tahap pencapaian akademik dan gaya pembelajaran di kalangan
pelajar Tingkatan 4, Sekolah Menengah Teknik Juasseh, Kuala Pilah, Negeri
Sembilan. Instrumen yang digunakan ialah Learning Style Inventory Dunn, Dunn
and Price (1985). Sampel kajian seramai 97 orang pelajar Tingkatan 4 dari
aliran teknik. Dapatan kajian menunjukkan bahawa tiada korelasi antara
pencapaian akademik dengan gaya pembelajaran pelajar.
Kajian Tumerah (1996)
menggunakan Grasha-Reichman Learning Style Inventory menunjukkan bahawa
terdapat hubungan yang signifikan antara gaya pembelajaran dengan etnik. Etnik
Melayu menunjukkan kecenderungan memilih gaya pembelajaran yang melibatkan
aktiviti kumpulan. Sementara, etnik Cina menunjukkan kecenderungan yang tidak
dominan dalam semua gaya pembelajaraan. Sampel kajian terdiri daripada 171
orang pelajar Semester 5 kursus Diploma Perguruan Malaysia di sebuah maktab
perguruan di Sarawak. Misnan (1999) dalam kajiannya untuk melihat hubungan
antara gaya pembelajaran dengan pencapaian dalam mata pelajaran bahasa Arab
telah menggunakan Inventori Pembelajaran di Sekolah (Selmes 1987). Misnan telah
mengubah suai inventori tersebut kepada empat gaya pembelajaran.
Empat gaya
pembelajaran itu ialah gaya hafalan, gaya perbincangan, gaya latihan dan gaya
motivasi. Sampel kajian terdiri daripada 200 pelajar Tingkatan 4 di enam buah
sekolah di negeri Perak. Dapatan kajian mendapati gaya pembelajaran yang
diamalkan oleh pelajar cemerlang adalah gaya motivasi dan gaya hafalan.
Sementara, pelajar lemah mengamalkan gaya motivasi dan perbincangan semasa
mempelajari Bahasa Arab.
Dapatan kajian oleh
Norihan (2001) mendapati tidak wujud perbezaan gaya pembelajaran antara pelajar
pandai, sederhana dan lemah dalam matematik. Dapatan ini memberi implikasi
bahawa kesan positif gaya pembelajaran adalah sama ke atas semua pelajar,
walaupun mereka mempunyai keupayaan yang berbeza. Selain dalam negara, kajian
gaya pembelajaran juga banyak dilakukan di luar negara. Misalnya,
Geiser-William (1999) telah membuat kajian terhadap pelajar-pelajar pinggir
bandar gred 18 matematik. Beliau mendapati pelajar yang mengamalkan learning-
style- responsive dalam strategi pembelajaran Matematik telah menunjukkan
kesignifikan yang tinggi dalam pencapaian dan sikap mereka berbanding dengan
pelajar yang menggunakan gaya tradisional.
Kajian Mcgowan (1998)
terhadap 68 orang pelajar Afrika Amerika dari Fakulti Teknologi Perindustrian
di Universiti Mississippi menunjukkan bahawa tidak terdapat hubungan gaya
pembelajaran dengan pencapaian akademik. Dapatan yang sama juga diperoleh oleh
Cavanagh dan Stephen (1995) dalam kajiannya ke atas 192 pelajar jururawat
menggunakan Inventori Gaya Pembelajaran Kolb. Beliau mendapati bahawa tiada
hubungan yang signifikan antara gaya pembelajaran dengan pencapaian.
Kajian yang dijalankan
oleh Sadler-Smith (1996) menunjukkan terdapat perbezaan dalam gaya pembelajaran
antara pelajar lelaki dan perempuan. Kajian ini bertujuan untuk melihat kesan
jantina, umur dan program belajar dalam pendekatan pembelajaran. Instrumen yang
digunakan dalam kajian ini adalah Revised Approaches to Studying Inventory
(RASI). Hasil kajian ini mendapati pelajar lelaki mengamalkan gaya mendalam
berbanding pelajar perempuan yang lebih suka kepada gaya pembelajaran
permukaan.
Kajian tentang gaya
pembelajaran dengan jantina juga telah dijalankan oleh Watson (1997) terhadap
147 orang pelajar. Hasil kajian menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan
gaya pembelajaran mengikut jantina. Pelajar lelaki dan perempuan sama-sama
cenderung kepada gaya pembelajaran konkrit dan juga kombinasi gaya pembelajaran
konkrit dan abstrak.
Kajian oleh
Engelbrecht dan Natzel (1997) menunjukkan terdapat perbezaan gaya kognitif
antara pelajar kulit hitam Afrika-Amerika dan Afrika Selatan. Instrumen yang
digunakan ialah Children’s Embedded Figures Test (GEFT) untuk menentukan gaya
kognitif bagi 100 orang pelajar kulit hitam Afrika-Amerika dan 100 orang pelajar
kulit hitam Afrika Selatan Gred 4 dan 5. Dapatan kajian menunjukkan bahawa
pelajar kulit hitam Afrika-Amerika lebih suka menggunakan gaya field
independent manakala pelajar Afrika Selatan pula lebih suka kepada gaya field
dependent.
Richardson dan Fergus
(1993) telah menjalankan kajian di dua buah sekolah menengah di Monstserrat,
Caribbean untuk mengenal pasti gaya pembelajaran bagi dua kumpulan yang berbeza
kebolehan, iaitu A dan B. Sampel kajian terdiri daripada 114 orang pelajar Gred
9 yang berumur 14 tahun. Alat kajian yang digunakan ialah soal selidik
Inventory of Processes yang merangkumi empat skala gaya pembelajaran, iaitu
proses mendalam, proses menghuraikan, mempertahankan fakta dan belajar secara
tersusun. Hasil kajian menunjukkan bahawa pelajar dari kumpulan A yang
berkebolehan tinggi memperolehi skor yang tinggi dalam proses belajar secara
mendalam, belajar secara tersusun dan mempertahankan fakta berbanding dengan
pelajar kumpulan B yang kurang berkebolehan.
Secara keseluruhan,
kajian lepas melaporkan bahawa tidak ada perbezaan gaya pembelajaran mengikut
etnik dan jantina. Pada masa yang sama, hubungan positif antara gaya
pembelajaran dengan pencapaian akademik juga tidak konsisten. Walau
bagaimanapun, kajian lepas menunjukkan bahawa terdapat hubungan antara gaya
pembelajaran dengan motivasi, yakni gaya pembelajaran mendalam mempunyai kaitan
dengan motivasi dalaman.
Subscribe to:
Posts (Atom)